1. Kerajaan Kutai di
Kalimantan Timur
A. Sumber Sejarah
Ditemukan prasasti yang dipahatkan pada tiang batu (Yupa) sebanyak
7 buah berhuruh Palawa dan berbahasa Sansekerta, di Kutai
Dari prasasti tersebut dapat disimpulkan :
A. Sumber Sejarah
Ditemukan prasasti yang dipahatkan pada tiang batu (Yupa) sebanyak
7 buah berhuruh Palawa dan berbahasa Sansekerta, di Kutai
Dari prasasti tersebut dapat disimpulkan :
- Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri abad ke -4 M
didirikan oleh Raja Mulawarman, terletak di Kalimantan Timur, tepatnya
dihulu sungai Mahakam.
- Kerajaan Kutai diperintah raja Kudunga (raja
pertama), yang digantikan putranya bernama
Asmawarman, pada masa ini Kutai
telah memperluas wilayah
wilayah dengan bukti melakukan upacara
Asmaweda (upacara pelepasan kuda dengan
tujuan menentukan luas wilayah kerajaan ). Selanjutnya digantikan
Mulawarman (sebagai raja terbesar dan mulia) hal itu duwujudkan dalam
pemberian hadiah 2000 ekor sapi kepada Brahmana di tempat suci Waprakeswara
( lapangan yang luas tempat pemujaan).
- Agama yang dianut kerajaan adalah Hindu- Syiwa
B. Peninggalan budaya berupa
prasasti Yupa
2. Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat
A. Sumber Sejarah
A. Sumber Sejarah
1.
Berita dari
Cina
- Catatan Fa- Hien (414 M), yang mengatakan
terdapatnya negara Ye-Po-ti (jawa)
- Catatan dinasti
Tang dan Sung, yang
menyebutkan kerajaan Tolomo (Taruma) pernah
mengirimkan utusan ke Cina
2.
Prasasti
yang ditemukan di jawa Barat (7 buah), seperti: prasast
Ciaureteun/Citarum, Kebon Kopi, Jambu, Pasir Awi,
Muara Cianten( semua didaerah Bogor), prasasti Tugu di Jakarta, prasasti
Lebak di Banten Selatan. Prasasti tersebut
ditulis dengan huruf Palawa dan berbahasa
Sansekerta.
Dari
sumber sejarah tersebut dapat disimpulkan :
a. Kerajaan Taruma diperkirakan berdiri abad 4-7 M, didirikan oleh menantu Raja Dewawarman VIII. terletak ditepi sungai Cisadane/Citarum Bogor Jawa Barat.
b. Kerajaan Taruma diperintah raja Sri Purnawarman
c. Agama yang dianut kerajaan, yaitu Hindu Syiwa
d. Raja purnawarman seoran yang gagah dan berani dalam
perang, juga memperhatikan kehidupan rakyat yang ditunjukkan dalam
prasasti tugu yaitu
melakukan penggalian saluran sugai Gomati pada
sungai Candrabanga 6.112 tombak (11 Km )
selesai dalam waktu 21 hari, setelah selesai diadakan selamatan memberi korban
1000 sapi pada Brahmana
B.
Peninggalan hanya berupa prasasti.
3. Kerajaan Holling / Kalingga di Jawa Tengah
Sebuah kerajaan bercorak Hindu-Budha yang muncul di Jawa Tengah sekitar abad ke-6 masehi. Diperintah oleh Ratu Shima.
A. Sumber Sejarah.
3. Kerajaan Holling / Kalingga di Jawa Tengah
Sebuah kerajaan bercorak Hindu-Budha yang muncul di Jawa Tengah sekitar abad ke-6 masehi. Diperintah oleh Ratu Shima.
A. Sumber Sejarah.
- Berita catatan Cina (dinasti Tang ), bahwa abad
ke 7 M di Jawa Tengah telah berdiri kerajaan
Kaling(Kalingga), pernah megirim utusan ke Cuna.
- Dalam catatan
Itsing (664) disebutkan
bahwa pendeta Cina Hwining
mnegunjungi kerajaan
Holing dan berusaha menerjemahkan
kitab Budha Hinayana yang dibantu oleh pendeta Budha Yanabadra.
- Prasasti belum ditemukan
B. Peninggalan Budaya
yang diketahui Prasasti Tukmas,
Prasasti Sojomerto, Candi angin.
4. Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah dan Jawa Timur
Sebuah kerajaan yang didirikan oleh Raja Sanjaya, yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10
A.
Sumber
Sejarah
Prasasti Kalasan (776), Prasasti Klurak (782) Prasasti Karang Tengah (824) Prasasti Ratu Boko (860) Prasasti Jatiningrat (856) dan peninggalan sejarah berupa candi Budha. Dari sumber sejarah dapat disimpulkan :
Prasasti Kalasan (776), Prasasti Klurak (782) Prasasti Karang Tengah (824) Prasasti Ratu Boko (860) Prasasti Jatiningrat (856) dan peninggalan sejarah berupa candi Budha. Dari sumber sejarah dapat disimpulkan :
- Terletak
antara daerah
Bangelen dan
Yogyakarta. Pada pemerintahan Balaputradewa letaknya di
gunung selatan berdasar bukti peninggalan Ratu Boko.
- Raja-raja yang memerintah Banu,
Wisnu, Indra, Samarathungga, Pramodhawardani.
- Pada masa
Pramodhawardani terjadi persatuan
antara dinasti Sanjaya dengan
Dinasti Syailendra dimana
Pramodhawardabi menikah dengan Rakai Pikatan.
B.
Perkembangan
Politrik kerajaan Mataram Kuno
Mataram didirikan oleh raja Sanjaya mencapai puncak kejayaan pada masa raja Diah Balitung, adapun faktor yang mendukung adalah:
Mataram didirikan oleh raja Sanjaya mencapai puncak kejayaan pada masa raja Diah Balitung, adapun faktor yang mendukung adalah:
- Wilayah terletak didaerah yang subur
- Raja-raja yang cakap dan bijaksana sehingga dapat
menjadi panutan rakyat
- Hubungan yang harmonis antara raja dengan kaum
Brahmana
- Adanya toleransi yang tinggi antara agama Hindu
dan Budha
- Raja-raja mampu menjalin hubungan diplomatik yang
baik dengan kerajaan-kerajaan yang ada disekitarnya seperti ( Sriwijaya,
Siam India, Cina)
Pada masa raja Wawa mataram oleh Mpu Sindok (menantu Wawa)
dipindah ke Jawa Timur: sebabnya adalah :
- Keadaan jawa Tengah yang kurang menguntungkan
karena tidak memiliki pelabuhan yang baik
- Sering terjadi bnecana alam terutama meletusnya
gunung Merapi
- Terancan oleh kerajaan Sriwijaya
C.
Peninggalan
Budaya : Bangunan candi bercorak Hindu seperti, Candi Komplek Dieng, Candi Gedong Songo,
Prambanan, Sambi sari dan Ratu Boko. Bangunan yang bercorak
Budha seperti Candi Mendut, Pawon,
Bororbudur, Kalasan, candi Sari dan candi Sewu
Kerajaan
Mataram Dinasti Isana ~ Pada abad ke-10 pusat pemerintahan Kerajaan
Mataram Kuno di Jawa Tengah dipindahkan ke Jawa Timur yang tentunya dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Pendapat lama menyatakan karena bencana alam, yakni
meletusnya gunung berapi dan akibat banyak tenaga laki-laki yang dipekerjakan
untuk membuat candi sehingga sawah menjadi terbengkalai.
5. Kerajaan Sriwijaya di Sumatera
A. Sumber Sejarah
Kerajaan Sriwijaya merupakan
kerajaan Budha yang berdiri pada abad ke-7 dibuktikan dengan adanya prasasti
kedukan Bukit di Palembang (682).
- Prasasti yang ditemukan didalam
negeri, prasasti Kedukan Bukit (688), Kota Kapur (686), Karang Berahi
(686), Talang Tuo, Telaga Batu, Palas Pasemah.
- Prasasti Luar negeri : Prasasti Ligor, Prasasti
Nalanda
- Brita dari Cina ,
Catatan Itsing (Cina), dan Raihan al
Buruni (Persia)
Dari sumber sejarah tersebut dapat
disimpulkan :
- Kerajaan Sriwijaya pernah berpusat di Minangkabau
(Riau daratan) kemudian pindah ke Jambi dan Palembang
- Raja-raja yang memerintah
: Dapunta Hyang sebagai pendiri,
Balaputra Dewa ( dari dinasti Syailendra –Jawa Tengah
) Kerajaan mencapai kejayaan. Dan Sanggrama Wijayatunggawarman.
B. Faktor pendukung Sriwijaya menjadi kerajaan
besar
1) Letaknya strategis, dijalur perdagangan antara India-Cina
2) Runtuhnya kerajaan Funan
3) Majunya aktifitas pelayaran dan perdagangan
4) Memiliki armada / angkatan laut yang kuat
5) Melayani distribusi keberbagai wilayah Nusantara
1) Letaknya strategis, dijalur perdagangan antara India-Cina
2) Runtuhnya kerajaan Funan
3) Majunya aktifitas pelayaran dan perdagangan
4) Memiliki armada / angkatan laut yang kuat
5) Melayani distribusi keberbagai wilayah Nusantara
C. Kehancuran Sriwijaya
disebabkan oleh serangan
kerajaan Chola Mandala (India) terhadap raja
Sanggrama Wijaya tahun 1017 dan 1025. dan berdirinya
kerajaan Majapahit.
D. Peninggalan Budaya, seperti : Prasasti berbahasa
Melayu Kuno, Arca Budha di Bukit Siguntang Palembang , candi Muara Takus
di Riau
6.
Kerajaan
Singasari di Jawa Timur
A. Sumber Sejara
- Kitab Pararaton,
Kitab Negara Kertagama,
Prasasti Balawi, Maribong, Kusmala dan prasasti Mula Kalurung.
- Berita Cina, yang
menyatakan Kaisar Khubulai Khan pernah mengirim
pasukan untuk menahlukkan Singasari. Beradasarkan berita tersebut dapat
disimpulkan bahwa lokasi Singasari terletak disebelah
utara Malang, dibangun oleh Ken Arok
setelah mengalahkan Kediri thn 1222, Raja-raja Singasari setelah Ken Arok
(Sri Rajasa) berturut-turut
adalah Anusopati, Tohjoyo,
Wisnuwardana/Ranggawuni, Kertanegara (raja terbesar sekaligus raja
terakhir Singasari), kehancuran
Singasari akibat serangan Raja
Jayakatwang (Kedisri)
B. Kehidupan budaya
dan arsitektur berkembang
berkembang, peninggalannya berupa candi seprti candi Kidal, Jago, Singasari,
arca dewi Prajnaparamitha (Perwujudan
kendedes) Arca Joko Dolok (perwujudan
Kertanegara)
7. Kerajaan Majapahit di Jawa Timur
Berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1500 M , Pendiri kerajaan majapahit ialah Raden Wijaya yang di nobatkan dengan nama Kertarajasa Jaya Wardana
Berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1500 M , Pendiri kerajaan majapahit ialah Raden Wijaya yang di nobatkan dengan nama Kertarajasa Jaya Wardana
A. Sumber Sejarah
Prasasti Butak, Kidung Harsawijaya, Kidung Panji Wijaya Krama, Kitab Pararato, Kitab Negara Kertagama. Dari sumber tersebut dapat disimpulkan bahwa lokasi kerajaan Majapahit diperkirakan terdapat di Trowulan Mojokerto JawaTimur. Raja-raja yang memerintah, Raden Wijaya sebagai pendiri, Jayanegara, Tribuana Tungga Dewi, Hayam Wuruk (mencapai Puncak Kejayaan), Kusuma Wardani/Wikrama
Wardana, Suhita ( terjadi perang Paregreg dengan Bre Wirabumi) sehingga majapahit mengalami kemunduran, Kertawijaya, Rajasawardhana, Purwawisesa dansinghawikramawardhana. Keruntuhan Majapahit ditandai dengan candrasangkala Sirno Ilang Kertaning Bumi. (1400 C)
Prasasti Butak, Kidung Harsawijaya, Kidung Panji Wijaya Krama, Kitab Pararato, Kitab Negara Kertagama. Dari sumber tersebut dapat disimpulkan bahwa lokasi kerajaan Majapahit diperkirakan terdapat di Trowulan Mojokerto JawaTimur. Raja-raja yang memerintah, Raden Wijaya sebagai pendiri, Jayanegara, Tribuana Tungga Dewi, Hayam Wuruk (mencapai Puncak Kejayaan), Kusuma Wardani/Wikrama
Wardana, Suhita ( terjadi perang Paregreg dengan Bre Wirabumi) sehingga majapahit mengalami kemunduran, Kertawijaya, Rajasawardhana, Purwawisesa dansinghawikramawardhana. Keruntuhan Majapahit ditandai dengan candrasangkala Sirno Ilang Kertaning Bumi. (1400 C)
B. Kehidupan Budaya dan sastra berkembang pesat,
peninggalan berupa bangunan, seperti candi Panataran, Sawentar, Sumberjati
(Blitar), candi Tegawangi dan Surawana (Pare,
Kediri), candi Tikus (Trowulan), Candi Brahu
(Mojokerto), Seni sastra : Kitab Negara
Kertagama, Sutasoma, Arjuna wjiya, Kunjarakarna, Parthayajna, kitab
Pararaton, Sundayana, Sorandaka, Ranggalawe, Paniwijayakrama, Usana Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar