Minggu, 19 Maret 2017

Perkembangan Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

Perkembangan Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
Sejak sekitar abad ke -13 di Indonesia berkembang pula kerajaan – kerajaan bercorak Islam atau di sebut kesultanan, diantaranya Kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam di Indonesia adalah sebagai berikut.
1.      Kerajaan Perlak (Kerajaan Islam pertama dan tertua di Indonesia)
Kerajaan Perlak didirikan pada tanggal 1 Muharam 225 H ( 840 Masehi ) dengan Raja yang pertama adalah Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah.

2.      Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai berdiri sekitar abad ke – 13, terletak di Aceh Utara (Kabupaten Loksumawe sekarang). Raja pertama adalah Sultan Malik Al – Saleh, yang sebelumnya bernama Meurah Silu. Salah satu peninggalannya adalah “batu nisan Sultan Malik al – Saleh”. Berangka tahun 1297.

3.      Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ibrahim yang bergelar Sultan Al Mughayat Syah dengan pusat kerajaan di kota Raya ( Banda Aceh sekarang). Masa pemerintahannya dari tahun 1514 – 1528. Dalam bidang keagamaan, kerajaan Aceh mampu menjadikan negerinya sebagai pusat penyebaran dan pengembangan agama Islam. Di Aceh banyak lahir ulama besar seperti Hamzah Fansuri dan Nurruddin Ar – Raniri yang menciptakan karya – karya sastra yang bercorak Islam.

4.      Kerajaan Demak (Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa)

Kerajaan Islam pertama yang berdiri adalah kerajaan Demak, didirikan oleh Raden Fatah sekitar tahun 1500. Pusat kerajaan Demak terwujud pada masa pemerintahan Sultan Trenggana. Ia dapat menjadikan Demak sebagai kerajaan Islam terbesar di pulau Jawa. Pada waktu itu daerah kekuasaan Demak hampir sebagian besar pulau Jawa dan kehidupan masyarakatnya pun cukup makmur. Letak kerajaan Demak di daerah Bintoro, Demak. Pusat pemerintahan kerajaan berada antara pelabuhan Bergota dan Jepara. Dalam menjalankan tugasnya, la didampingi oleh Sunan Kalijaga. Wilayahnya meliputi: Jepara, Semarang, Tegal, Palembang, Jambi, sebagian Kalimantan dan pulau-pulau antara Kalimantan, dan Sumatra.

5.      Kerajaan Pajang

Kerajaan Pajang (Jawa Timur) didirikan oleh Adiwijaya (Jaka Tingkir) pada tahun 1568. Pada masa pemerintahannya, kerajaan berkembang dengan pesat. Pada tahun 1582, Adiwijaya wafat, kekuasaan di pegang oleh Pangeran Benawa ( Putra Adiwijaya) dan sekitar tahun 1586 kerajaan Pajang di pindahkan ke Mataram.

6.      Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan Mataram didirikan pada tahun 1586 oleh Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati Ing Alaga Sayiddin Panatagama. Raja terkenal lainnya di Mataram adalah Sultan Agung (1613 – 1645) yang berhasil membawa Mataram ke puncak kejayaannya, karena ia sebagai seorang Raja yang cukup ramah dan di segani semua kalangan Mataram.

 

7.      Kerajaan Banten

Kerajaan Banten berdiri sekitar tahun 1522, dengan raja pertama adalah Sultan Hasanudin anak Sunan Gunung Jati. Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, Kerajaan Banten mencapai masa kejayaannya, pelabuhan Banten menjadi pelabuhan Internasional yang dikunjungi oleh berbagai bangsa.

8.      Kerajaan Cirebon

Kerajaan Cirebon di bangun dan diperintah pertama kali oleh Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatulah) yang bertugas untuk menyebarkan agama Islam ke kawasan Jawa Barat, bahkan oleh Sultan Demak, Sunan Gunung Jati diperintahkan untuk memegang kekuasaan di Cirebon. Di bawah pemerintahannya, Cirebon menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam di Jawa Barat. Untuk meneruskan pemerintahannya di Cirebon diangkat putranya yang bernama Pangeran Pasarean. Raja inilah yang menurunkan raja – raja Cirebon lainnya.

9.      Kerajaan Makassar (Gowa dan Tallo) .

Kerajaan Makasar merupakan gabungan dari dua buah kerajaan yaitu Gowa dan Tallo. Kerajaan Makasar mencapai masa kejayaannya semenjak di perintah oleh Sultan Hasanudin dan tahun 1653 sampai dengan 1669. Makasar merupakan salah satu pusat perdagangan dan pelabuhan yang mampu menyediakan rempah – rempah yang di datangkan dari Maluku dan kelapa yang di hasilkan dari daerahnya sendiri.

10.  Kerajaan Ternate dan Tidore

Kerajaan Ternate berdiri sekitar abad ke -13 dengan ibu kota Sampalu. Kerajaan Ternate berkembang berkat hasil rempah – rempah terutama cengkeh. Pada abad ke -14 kerajaan Ternate menjadi kerajaan Islam dengan Rajanya Zaenal Abidin, ia memerintah dari tahun 1486 – 1500. Pada masa kekuasaan Sultan Babullah kerajaan Ternate mencapai puncak keemasan, karena sebagai pusat perdagangan rempah – rempah.

Kerajaan Tidore berdiri sejak abad ke-13. Tidore tumbuh sebagai Kerajaan Maritim. Sebagai akibat meningkatnya permintaan rempah-rempah di pasaran internasional timbullah persaingan dagang antara Ternate dan Tidore untuk membentuk persekutuan dagang.

11.  Kerajaan Banjar

Sejarah Kerajaan Banjar diketahui dari Hikayat Banjar. Pendiri Kerajaan Banjar adalah Pangeran Samodra pada abad ke-16. Letaknya di Muara Sungai Nagara, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Semula Kerajaan Banjar di bawah kekuasaan Kerajaan Negara Daha. Atas bantuan Kerajaan Demak, Pangeran Samodra dapat mengalahkan Negara Daha dengan perjanjian untuk masuk Islam beserta rakyatnya. Sejak saat inilah Kerajaan Banjar mengalami perkembangan perdagangan yang maju. Barang dagangan yang dihasilkan di antaranya manik-manik, kapur barus, dan emas. Setelah masuk Islam Pangeran Samodra bergelar Sultan Suryanullah.

 




Perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia



1. Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur

A. Sumber Sejarah
Ditemukan prasasti yang dipahatkan pada tiang batu (Yupa) sebanyak
7 buah berhuruh Palawa dan berbahasa Sansekerta, di Kutai
Dari prasasti tersebut dapat disimpulkan :
  1. Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri abad ke -4 M didirikan oleh Raja Mulawarman, terletak di Kalimantan Timur, tepatnya dihulu sungai Mahakam.
  2. Kerajaan Kutai diperintah raja Kudunga (raja pertama), yang digantikan  putranya  bernama  Asmawarman,  pada  masa  ini Kutai   telah   memperluas   wilayah   wilayah   dengan   bukti melakukan  upacara  Asmaweda    (upacara  pelepasan  kuda dengan tujuan menentukan luas wilayah kerajaan ). Selanjutnya digantikan Mulawarman (sebagai raja terbesar dan mulia) hal itu duwujudkan dalam pemberian hadiah 2000 ekor sapi kepada Brahmana di tempat suci Waprakeswara  ( lapangan yang luas tempat pemujaan).
  3. Agama yang dianut kerajaan adalah Hindu- Syiwa

B. Peninggalan budaya berupa prasasti Yupa

2.    Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat
A.   Sumber Sejarah
1.      Berita dari Cina
  • Catatan Fa- Hien (414 M), yang mengatakan terdapatnya negara Ye-Po-ti (jawa)
  • Catatan   dinasti   Tang   dan   Sung,   yang   menyebutkan kerajaan  Tolomo  (Taruma)  pernah  mengirimkan  utusan ke Cina
2.      Prasasti yang ditemukan di jawa Barat (7 buah), seperti: prasast Ciaureteun/Citarum,   Kebon   Kopi, Jambu, Pasir Awi,   Muara Cianten( semua didaerah Bogor), prasasti Tugu di Jakarta, prasasti Lebak di  Banten  Selatan.  Prasasti  tersebut  ditulis  dengan  huruf Palawa  dan  berbahasa  Sansekerta. 
Dari sumber  sejarah  tersebut dapat disimpulkan  :
a.       Kerajaan Taruma diperkirakan berdiri abad 4-7 M, didirikan oleh menantu Raja Dewawarman VIII. terletak ditepi sungai Cisadane/Citarum Bogor Jawa Barat.
b.      Kerajaan Taruma diperintah raja Sri Purnawarman   
c.       Agama yang dianut kerajaan, yaitu Hindu Syiwa
d.      Raja purnawarman seoran yang gagah dan berani dalam perang, juga memperhatikan kehidupan  rakyat yang ditunjukkan dalam prasasti   tugu    yaitu   melakukan   penggalian saluran sugai Gomati  pada sungai  Candrabanga  6.112  tombak  (11  Km  ) selesai dalam waktu 21 hari, setelah selesai diadakan selamatan memberi korban 1000 sapi pada Brahmana
B. Peninggalan hanya berupa prasasti.


3. Kerajaan Holling / Kalingga di Jawa Tengah

Sebuah kerajaan bercorak Hindu-Budha yang muncul di Jawa Tengah sekitar abad ke-6 masehi. Diperintah oleh Ratu Shima.
A.   Sumber Sejarah. 
  1. Berita catatan Cina (dinasti Tang ), bahwa abad ke 7 M di Jawa Tengah  telah  berdiri  kerajaan  Kaling(Kalingga),  pernah  megirim utusan ke Cuna.
  2. Dalam   catatan   Itsing   (664)   disebutkan   bahwa   pendeta   Cina Hwining    mnegunjungi    kerajaan    Holing    dan    berusaha menerjemahkan kitab Budha Hinayana yang dibantu oleh pendeta Budha Yanabadra.
  3. Prasasti belum ditemukan
B.   Peninggalan Budaya yang diketahui Prasasti Tukmas, Prasasti Sojomerto, Candi angin.


4. Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah dan Jawa Timur
Sebuah kerajaan yang didirikan oleh Raja Sanjaya, yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10
A.     Sumber Sejarah
Prasasti Kalasan (776), Prasasti Klurak (782) Prasasti Karang Tengah (824)   Prasasti   Ratu   Boko   (860)   Prasasti   Jatiningrat   (856)   dan peninggalan sejarah berupa candi Budha. Dari sumber sejarah dapat disimpulkan :
  1. Terletak    antara    daerah    Bangelen    dan    Yogyakarta.    Pada pemerintahan Balaputradewa letaknya di gunung selatan berdasar bukti peninggalan Ratu Boko.
  2. Raja-raja  yang memerintah Banu, Wisnu,  Indra,  Samarathungga, Pramodhawardani.
  3. Pada   masa   Pramodhawardani   terjadi   persatuan   antara   dinasti Sanjaya   dengan   Dinasti   Syailendra   dimana   Pramodhawardabi menikah dengan Rakai Pikatan.

B.     Perkembangan Politrik kerajaan Mataram Kuno
Mataram didirikan oleh raja Sanjaya mencapai puncak kejayaan pada masa raja Diah Balitung, adapun faktor yang mendukung adalah:
  1. Wilayah terletak didaerah yang subur
  2. Raja-raja yang cakap dan bijaksana sehingga dapat menjadi panutan rakyat
  3. Hubungan yang harmonis antara raja dengan kaum Brahmana
  4. Adanya toleransi yang tinggi antara agama Hindu dan Budha
  5. Raja-raja mampu menjalin hubungan diplomatik yang baik dengan kerajaan-kerajaan yang ada disekitarnya seperti ( Sriwijaya, Siam India, Cina)
           Pada masa raja Wawa mataram oleh Mpu Sindok (menantu Wawa)
    dipindah ke Jawa Timur: sebabnya adalah :
  1. Keadaan jawa Tengah yang kurang menguntungkan karena tidak memiliki pelabuhan yang baik
  2. Sering terjadi bnecana alam terutama meletusnya gunung Merapi
  3. Terancan oleh kerajaan Sriwijaya

C.     Peninggalan Budaya : Bangunan candi bercorak Hindu seperti, Candi Komplek Dieng, Candi Gedong Songo, Prambanan, Sambi sari dan Ratu Boko. Bangunan  yang  bercorak  Budha    seperti  Candi Mendut,  Pawon, Bororbudur, Kalasan, candi Sari dan candi Sewu

Kerajaan Mataram Dinasti Isana ~ Pada abad ke-10 pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah dipindahkan ke Jawa Timur yang tentunya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pendapat lama menyatakan karena bencana alam, yakni meletusnya gunung berapi dan akibat banyak tenaga laki-laki yang dipekerjakan untuk membuat candi sehingga sawah menjadi terbengkalai.

5. Kerajaan Sriwijaya di Sumatera

A.     Sumber Sejarah

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan Budha yang berdiri pada abad ke-7 dibuktikan dengan adanya prasasti kedukan Bukit di Palembang (682).

  1. Prasasti yang ditemukan didalam   negeri, prasasti Kedukan Bukit (688), Kota Kapur (686), Karang Berahi (686), Talang Tuo, Telaga Batu, Palas Pasemah.
  2. Prasasti Luar negeri : Prasasti Ligor, Prasasti Nalanda
  3. Brita  dari  Cina  ,  Catatan  Itsing  (Cina),  dan  Raihan  al  Buruni (Persia)
Dari sumber sejarah tersebut dapat disimpulkan :
  1. Kerajaan Sriwijaya pernah berpusat di Minangkabau (Riau daratan) kemudian pindah ke Jambi dan Palembang
  2. Raja-raja  yang  memerintah  :  Dapunta  Hyang  sebagai  pendiri,
Balaputra Dewa ( dari dinasti Syailendra –Jawa Tengah ) Kerajaan mencapai kejayaan. Dan Sanggrama Wijayatunggawarman.

B.     Faktor  pendukung Sriwijaya menjadi kerajaan besar
1)  Letaknya strategis, dijalur perdagangan antara India-Cina
2)  Runtuhnya kerajaan Funan
3)  Majunya aktifitas pelayaran dan perdagangan
4)  Memiliki armada / angkatan laut yang kuat
5)  Melayani distribusi keberbagai wilayah Nusantara

C.     Kehancuran   Sriwijaya   disebabkan   oleh   serangan   kerajaan   Chola Mandala  (India)  terhadap  raja  Sanggrama  Wijaya  tahun  1017  dan 1025. dan berdirinya kerajaan Majapahit.

D.     Peninggalan Budaya, seperti : Prasasti berbahasa Melayu Kuno, Arca Budha di Bukit Siguntang Palembang , candi Muara Takus di Riau

6.      Kerajaan Singasari di Jawa Timur

A.     Sumber Sejara
  1. Kitab   Pararaton,   Kitab   Negara   Kertagama,   Prasasti   Balawi, Maribong, Kusmala dan prasasti Mula Kalurung.
  2. Berita  Cina,  yang  menyatakan  Kaisar  Khubulai  Khan  pernah mengirim pasukan untuk menahlukkan Singasari. Beradasarkan berita tersebut dapat disimpulkan bahwa lokasi Singasari terletak  disebelah  utara  Malang,  dibangun  oleh  Ken  Arok  setelah mengalahkan Kediri thn 1222, Raja-raja Singasari setelah Ken Arok (Sri Rajasa)    berturut-turut    adalah    Anusopati,    Tohjoyo, Wisnuwardana/Ranggawuni, Kertanegara (raja terbesar sekaligus raja terakhir   Singasari),   kehancuran   Singasari   akibat   serangan   Raja Jayakatwang (Kedisri)

B.     Kehidupan    budaya    dan    arsitektur    berkembang    berkembang, peninggalannya berupa candi seprti candi Kidal, Jago, Singasari, arca dewi   Prajnaparamitha   (Perwujudan   kendedes)   Arca  Joko   Dolok (perwujudan Kertanegara)

7.      Kerajaan Majapahit di Jawa Timur

Berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1500 M ,
Pendiri  kerajaan majapahit ialah Raden Wijaya yang di nobatkan dengan nama Kertarajasa Jaya Wardana
A.     Sumber Sejarah
        Prasasti  Butak,  Kidung  Harsawijaya,  Kidung  Panji  Wijaya  Krama, Kitab Pararato, Kitab Negara Kertagama. Dari sumber tersebut dapat disimpulkan bahwa lokasi kerajaan Majapahit diperkirakan terdapat di Trowulan Mojokerto JawaTimur. Raja-raja yang memerintah, Raden Wijaya sebagai pendiri, Jayanegara, Tribuana Tungga Dewi, Hayam Wuruk   (mencapai   Puncak   Kejayaan),   Kusuma   Wardani/Wikrama
Wardana,  Suhita  (  terjadi  perang  Paregreg  dengan  Bre  Wirabumi) sehingga    majapahit    mengalami    kemunduran,    Kertawijaya, Rajasawardhana, Purwawisesa dansinghawikramawardhana. Keruntuhan  Majapahit  ditandai  dengan  candrasangkala  Sirno  Ilang Kertaning Bumi. (1400 C)


B.     Kehidupan Budaya dan sastra berkembang pesat, peninggalan berupa bangunan, seperti candi Panataran, Sawentar, Sumberjati (Blitar), candi Tegawangi  dan  Surawana  (Pare,  Kediri),  candi  Tikus  (Trowulan), Candi  Brahu  (Mojokerto),  Seni  sastra  :  Kitab  Negara  Kertagama, Sutasoma, Arjuna  wjiya, Kunjarakarna, Parthayajna, kitab Pararaton, Sundayana, Sorandaka, Ranggalawe,  Paniwijayakrama, Usana Jawa.
 
Evi Mahdalena Blogger Template by Ipietoon Blogger Template